Wednesday, March 28, 2012

sabtu minggu plus tanggal merah = LIBUR

Bukannya dari dulu sabtu, minggu atau tanggal merah adalah hari libur?
Buat saya yang masa kerjanya dihabiskan di kantor yang bergerak di bidang layanan publik, hari sabtu, minggu atau tangal merah itu belum tentu libur, dikarenakan jam kerja dengan sistem shift.
Kerja di hari sabtu sih masih biasa ya, masih banyak juga kantor-kantor yang beraktivitas di hari sabtu, ada yang setengah hari maupun full.
Kerja di hari minggu, bagi yang belum terbiasa, akan berat di awal-awal kerja shift. Enaknya kerja di hari sabtu atau minggu, jalanan cenderung sepi di pagi hari, di kantorpun suasana terkesan lebih sepi. 
Yang enggak enak itu kalau ada acara keluarga di hari sabtu atau minggu, misalnya resepsi pernikahan dan arisan keluarga maupun reuni ataupun sekedar kumpul bareng teman-teman dekat. Harus direncakan jauh-jauh hari supaya bisa tukar jadwal dengan teman.
Bukan berarti kerja shift itu enggak enak lho, libur di hari kerja itu juga menyenangkan. Hari libur favorit saya hari Senin. Kenapa senin? Senin identik dengan macet, ribet, sibuk, dll...mungkin itu yang menyebabkan ada kalimat "I don't like Monday". Libur di hari senin berarti kita enggak ikut merasakan hiruk pikuknya hari senin :D
Itu baru kerja di hari sabtu atau minggu, bagaimana yang kerja di tanggal-tanggal merah atau hari libur nasional? Yang paling berat tenu saja saat harus bekerja di hari lebaran. Sebetulnya ada libur di hari lebaran, tetapi diatur jadwalnya. Ada yang mendapat libur hari H-1 dan hari H, sebagian yang lain mendapat libur hari H+1 dan hari H+2. Cukup menyusahkan untuk yang mudik ke kampung halaman karena hanya bertemu keluarga dalam waktu yang singkat. Kebetulan saya sendiri orang Surabaya, jadi tidak punya kampung halaman, enggak perlu mudik.

Sejak pertengahan oktober 2011, saya pindah posisi. Di posisi yang baru ini jam kerjanya normal, senin sampai jumat. Jadi hari sabtu dan minggu serta tanggal merah saya libur. Yippieee....
Senang juga akhirnya bisa merasakan hari libur yang sesungguhnya...hehehehe...Jadi sekarang liburnya bersamaan dengan liburnya suami.

Sebetulnya, kerja dengan sistem normal maupun shift bisa dinikmati. Manusia sebagai makhluk hidup bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Yang awalnya tersiksa dengan jam kerja shift, lama kelamaan akan menyesuaikan. Apabila ternyata kita tidak mampu untuk menyesuaikan diri, bisa mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai. 
Intinya, kita diwajibkan untuk pandai mensyukuri nikmat Allah. 
Bagi yang memiliki pekerjaan baik, gaji baik, fasilitas baik, syukur alhamdulillah. 
Bagi yang bekerja dengan sistem shift, tetaplah bersyukur karena masih banyak orang yang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau bahkan tidak memiliki pekerjaan sama sekali.
Semoga kita semua bisa mensyukuri segala nikmat Allah swt.


No comments:

Post a Comment

what do you think?